“Fragmen-Fragmen Fikih Peradaban” adalah bunga rampai esai sayembara se-Timur Tengah yang diadakan oleh Lakpesdam PCINU Mesir. Buku ini memuat 12 karya pilihan yang dinilai layak untuk diterbitkan dan disebarluaskan. Buku ini adalah kumpulan abstraksi Fikih Peradaban yang diolah-tuliskan oleh mahasiswa-mahasiswa Timur Tengah. Karya-karya dalam buku ini bukan saja menggariskan batasan ‘apakah itu Fikih Peradaban’, melainkan juga memuat polemik dan pemikiran provokatif yang mengendap dalam benak mahasiswa Timur Tengah terkini.
Dalam tiga karya terbaik, polemik-polemik tampak cukup jelas. Karya Ikrom Mausuli “Menuju Fikih Advokasi HAM” menawarkan dekonstruksi fikih sebagai langkah konkrit yang dapat diperankan oleh Fikih Peradaban; menyingkirkan kemapanan paradigma kaum Muslim tentang fikih dan hukum Islam yang kini stagnan dan impoten memberikan sumbangsih nyata pada persoalan HAM. Ahmad Faishol Abimanyu dalam “Fikih Minoritas dalam Fikih Peradaban dan Kesetaraan dalam Demokrasi” melakukan pembacaan ulang atas istilah ‘minor’ dan menawarkan provokasi pemikiran mengenai kesetaraan radikal untuk menjadi landasan pergerakan kaum minor; sebuah ‘pekerjaan rumah’ yang perlu digarap oleh Fikih Peradaban jika memang ingin menyembuhkan demokrasi Indonesia yang pesakitan, hubungannya dengan konsepsi minor/mayor. Karya Muhammad Fazal Himam, “Reaktualisasi Ahlusunah Grand Imam al-Azhar sebagai Pondasi Fikih Peradaban” adalah upaya pelacakan arkeologis dalam memaknai kembali ‘ahlusunah’, pelacakan yang bergerak retrospektif menggali teks-teks lama dan memperhadapkan teks satu dengan yang lain. Upaya itu dipungkasi dengan reaktualisasi ahlusunah ala Grand Syekh Ahmad al-Thayyib dan menjadikannya landasan dialog ide bagi Fikih Peradaban, baik di tubuh NU maupun di luar.
“Fragmen-Fragmen Fikih Peradaban” menjadi markah kepedulian mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di Timur Tengah akan tanah airnya. Bahwa mereka selalu menggelisahkan dan ikut mencari solusi atas permasalahan-permasalahan fundamental yang terjadi di Indonesia [Fachim, dalam Introduksi buku ini]. Semoga buku ini bisa menjadi persembahan yang memadai untuk wacana Fikih Peradaban yang sedang bergulir di Indonesia.
Selamat membaca!
Silahkan klik untuk mengunggah buku