Keluarga Research Center (RC) NU Mesir mengunjungi Mustafa Abdurrahman, wartawan senior Kompas khusus Timur Tengah pada Sabtu sore (8/10) di kediamannya, Mutsallas, Distrik 10.
Dalam kunjungan ini, keluarga RC NU Mesir melaporkan proyek riset yang sudah terlaksana maupun yang sedang diagendakan. Fardan Satrio, pembimbing RC melaporkan perkembangan penelitian terkait pengaruh PUSIBA terhadap efektivitas pembelajaran bahasa Arab. Hasil riset termaksud akan diluncurkan pada akhir tahun.
Senior dan pegiat PCI Muhammadiyah Mesir itu juga meminta saran seputar proyek penelitian kualitatif atas teks-teks agama yang membahas ekologi. Mengingat bahwa COP 27 akan dilangsungkan pada November mendatang di Sharm el-Sheikh, Fardan juga menyinggung perlunya mengukur kesadaran ekologis Masisir secara kuantitatif.
Mustafa Abdurrahman menyambut pemaparan Fardan dengan antusias dan penuh optimis. Ia menegaskan bahwa penelitian tentang Masisir sangatlah penting. Riset, dalam hal ini, bisa menjadi penerang berbagai persoalan yang dihadapi oleh sekitar sepuluh ribu Masisir.
Tanpa data, persoalan seperti disorientasi Masisir, mereka yang gemar berbisnis, membeludaknya jumlah Masisir sejak 2018 cenderung menjadi obrolan warung kopi. Sebagai langkah awal, pihak KBRI, dalam hal ini sangat membutuhkan data-data akurat dan valid.
Yang menarik dari pengamatan Mustafa ialah menurunnya minat terhadap fakultas-fakultas keagamaan di banyak universitas Islam di Indonesia. Berbanding terbalik, masyarakat kita justru berbondong-bondong ingin belajar di al-Azhar. Anomali ini membutuhkan penjelasan ilmiah atas pertanyaan, misalnya: apakah belajar di kampus al-Azhar dengan jumlah mahasiswa Indonesia yang sangat banyak, efektif?
Selama tiga jam keluarga RC NU Mesir disuguhi berbagai cerita menarik mengenai perjalan karir Mustafa di dunia jurnalistik, selain sederet penelitian yang telah dilakukan mengenai politik dunia Arab. Untuk yang terakhir, ia menuturkannya dalam Mengapa Bangsa Arab Terpuruk (2022), dengan mukadimah oleh profesor kenamaan yang baru wafat beberapa waktu lalu, Azyumardi Azra..
Di penghujung perbincangan, Mustafa mempunyai harapan besar agar riset-riset mengenai Masisir terus digiatkan. Riset itu bisa menjadi data-data termutakhir dan lanjutan atas kajian-kajian Mona Abaza seputar iklim akademis mahasiswa Indonesia di Mesir, khususnya di al-Azhar. (Alfaroby)