Kamis, 1 Agustus 2024, telah berlangsung peresmian JQH Kaligrafi sebagai bagian baru di tubuh PCI JQH NU Mesir. Acara yang dilaksanakan di Sekretariat PCINU Mesir itu dihadiri oleh Rais Syuriah, Ketua Tanfidziyah, Ketua JQH, Ketua Asosiasi Kaligrafi Mesir dan seluruh jajaran pengurus beserta para peserta baru. Tercatat terdapat 37 peserta yang telah terdaftar mengikuti program ini.
Jalannya acara dibuka dengan lantunan Ayat Suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Syamsul Ma’arif. Bergeser ke acara sambutan, Rais Syuriah PCINU Mesir K. H. Mukhlason Jalaluddin, Lc., MM., menjelaskan bahwa kaligrafi bukan hanya sebuah seni tentang tulis-menulis yang tidak ada tujuannya. Ia, tutur Kiai Mukhlason, adalah sebuah lautan tanpa akhir yang semakin diselami, maka akan semakin ditemukan mutiara.
Kiai Mukhlason juga menambahkan, kaligrafi merupakan seni tulis-menulis indah yang butuh kesabaran dan latihan terus-menerus dalam menempuhnya. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Salman Hafidz. Materi yang dibawakan adalah tentang sejarah kaligrafi, mulai dari Ashab al-Lauh atau para penulis kalam Allah, hingga menyebar ke pelbagai penjuru dunia, yang salah satu sanadnya bermuara kepada Syekh Bilaid al-Hamidy asal Maroko.
Dari beliau, metode khat ini tersebar ke murid-muridnya yang ada di Indonesia dan berbagai dunia. Terakhir, seminar ditutup dengan pembagian alat-alat kaligrafi kepada para peserta baru, serta menjadi awal hari bagi mereka untuk memulai pelajaran seni kaligrafi. Pelajaran pertama dimulai dari bagaimana caramu membuat titik yang presisi sesuai dengan kaidah kaligrafi bermetode Hamidiyah. Salman juga menyampaikan cita-cita tertinggi bagi para khaththath agar di akhir pembelajaran mereka dapat menulis Al-Qur’an dengan hasil tangan mereka sendiri. (Kak Jiee)