Kamis (09/08), PCI JQH-NU Mesir sukses mengadakan rihlah ziarah ke beberapa makam Imam Qira’at dan Ulama Qur’an yang berada di Kairo. Di antara makam yang diziarahi yaitu makam Imam Asy-Syathibi, Syaikh Mahmoud Khalil Al-Hussary, Syaikh Ali Al-Dhobba’, Syaikh Abdul Basith Abdussomad dan makam Ummi Kulsum sebagai penutup agenda ziarah kali ini. Kegiatan yang telah direncanakan sejak 2 minggu yang lalu ini diikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari anggota pengurus JQH NU Mesir, anggota mukim rumah tahfidz JQH dan anggota non-JQH.
Sebagaimana rencana yang telah dikonsep rapih oleh panitia ziarah, perjalanan ziarah dimulai pukul 10.00 WLK dengan rute pertama berziarah ke makam Imam Asy-Syathibi di kawasan kaki gunung Al-Mukattam. Sebagaimana tradisi Nahdiyin, sesampai ke dalam pusaran makam, para peserta ziarah serentak mengucapkan salam, membaca zikir tahlil dan ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh ketua PCI JQH NU Mesir, saudara Aly Rahman.
Setelah itu, dilanjut dengan penjelasan singkat tentang biografi Imam Syathibi yang dipaparkan oleh salah satu anggota majelis ilmi PCI JQH-NU Mesir, saudara Muhammad Faqih Muzakki, Lc. Ia memaparkan bahwa Imam Asy-Syathibi adalah sosok ulama yang alim, allamah, pakar ilmu qira’at dan menguasai berbagai disiplin ilmu seperti tafsir, hadis, sastra Arab dan ilmu keislaman lainnya. Selain itu, Imam Asy-Syathibi memiliki masterpiece yang membuat ulama-ulama besar terkagum-kagum dengan kealiman dan kecerdasan beliau dalam menyusun kitab tersebut. Karya itu diberi nama Hirz al-Amani wa Wajh at-Tihani fii Qira’at al-Sab’i .
Beranjak ke rute perjalanan ziarah berikutnya, yaitu mengunjungi makam Syaikh Mahmoud Khalil Al-Hussary di kawasan Basatin. Beliau adalah ulama pertama yang berhasil melakukan rekaman murattal 30 Juz dengan riwayat bacaan Imam Hafs, Imam Qalun, Imam Warsy dan riwayat bacaan Imam Ad-Duri. Bacaan murattal beliau menjadi rujukan para qurra’ baik di negara-negara Arab maupun di luar Arab.
Kemudian disusul dengan berziarah ke makam Syaikh Ali Al-Dhobba’, yang jarak makam beliau berkisar ±25 M sebelah makam Syaikh Al-Hussary. Setelah itu, para peserta ziarah digiring menuju makam Syaikh Abdul Basith Abdussomad dan diakhiri dengan mengunjungi makam pelantun Al-Qur’an yang sukses menjadi musisi besar ternama yaitu Ummi Kulsum.
Para peserta ziarah tampak sangat antusias mengikuti perjalanan ziarah dari satu makam ke makam yang lain hingga selesai. Agenda ziarah seperti ini penting untuk dilaksanakan dalam rangka mengenalkan masisir pada umumnya dan anggota JQH khususnya kepada Imam Qiraat dan ulama-ulama Al-Qur’an yang dimakamkan di Mesir. Selain itu, kegiatan ziarah seperti ini juga bertujuan untuk tabarrukan (ngalap berkah) dan sebagai bentuk ungkapan terima kasih kita atas perjuangan dan khidmah beliau-beliau terhadap Al-Qur’an dan ilmu qiraat. Semoga kita semua mendapatkan berkah dari para ulama-ulama ahli Al-Qur’an serta diberi kemudahan dalam meneladani beliau-beliau. (Farhan N)