Pada 2017 silam, wacana diadakannya perguruan pencak silat sebagai salah satu badan otonom di PCINU Mesir sempat mewarnai obrolan sejumlah senior dan pengurus harian ketika itu. Sayangnya, wacana tersebut terkendala minimnya jumlah Masisir yang dinilai lolos kualifikasi untuk dijadikan pelatih.
Namun, setelah beberapa kali mendapat masukan dan melihat tingkat keamanan Masisir yang kian hari kian kurang kondusif, pada tiga tahun kemudian, tepatnya 12 November 2021, perguruan pencak silat Pagar Nusa (PN) akhirnya resmi didirikan di PCINU Mesir untuk pertama kalinya. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk melatih, mengembangkan serta meningkatkan kemampuan bela diri santri PN, agar nantinya mampu membentengi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dari kemungkinan buruk yang bisa terjadi kapan saja.
Sebagaimana cabang perguruan pencak silat pada umumnya, PN memiliki empat level/tingkatan yang juga mewajibkan santrinya untuk mengikuti UKT atau Ujian Kenaikan Tingkat sebelum disahkan sebagai pelatih serta pengurus PN. Urgensi UKT dalam PN secara khusus bertujuan untuk melatih mental, gerakan refleks, fisik, teknik dan olah seni para santrinya setelah kurang lebih melewati satu tahun masa latihan. Sistem UKT pertama di Mesir tentu berbeda dengan yang biasa dilaksanakan di Indonesia, melihat keterbatasan medan serta spesialis tim medis untuk menangani cedera atau semacamnya.
IPSNU PN Mesir sendiri sukses menggelar UKT untuk angkatan pertama pada Jumat, 06 Agustus 2021 dan diikuti oleh 18 santri aktif PN.
“UKT juga menjadi langkah bagi pengurus PN agar bisa menilai mana santri yang bersungguh-sungguh mengikuti PN dan giat ketika latihan. Adapun UKT di PN Mesir dilaksanakan menjadi dua sesi. Sesi pertama untuk menguji jurus, seni dalam jurus serta hafalan prasetya PN. Sesi kedua menguji teknik, fisik, serta aplikasinya ketika dihadapkan lawan untuk sabung di lapangan.” Imbuh Ketua PCI IPSNU PN Mesir, Mohamad Fauzi.
UKT sesi pertama diadakan di lapangan Nadi Darb al-Ahmar pukul 09.00 sampai 11.00 pagi. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan di lapangan Nadi Qoumi pukul 09.00 sampai 12.00 malam. Pada sesi kedua, Ahmad Rikza Aufarul Umam selaku Ketua Tanfiziah PCINU Mesir dan beberapa jajarannya, berkesempatan hadir untuk memantau kegiatan UKT sekaligus memberi sambutan, arahan dan semangat bagi santri PN.
“Alhamdulillah. Untuk kali pertama PCI IPSNU PN Mesir telah sukses menggelar UKT, setelah beberapa hari yang lalu dikukuhkan dan dilantik kepengurusannya. Hal itu membuktikan eksistensi dan komitmen yang tinggi untuk menyiapkan kader-kader militan yang siap mendedikasikan diri untuk agama, bangsa, Nahdlatul Ulama dan masyayikhnya.” Ungkap santri alumni Krapyak, Yogyakarta itu.
Mohamad Fauzi menambahkan, harapan diadakannya UKT ialah supaya para santri PN mampu mengoreksi diri sendiri serta mengetahui bagian manakah yang masih kurang, bagian mana yang perlu dikembangkan lagi dan mana yang harus dipertahankan.
Selain itu, jajaran pengurus dan pelatih PN juga memberi pesan untuk santri yang sudah mengikuti UKT agar senantiasa semangat, gigih, serta menjauhi sikap jemawa. Santri PN juga diharapkan untuk siap menjadi tameng dan pelindung bagi nusa, bangsa serta ulama Nahdlatul Ulama khususnya.
Terakhir, sesi latihan rutin IPSNU Pagar Nusa berlangsung tiap dua kali seminggu. Dalam waktu dekat, PN juga akan membuka pendaftaran bagi teman-teman yang berminat mengikuti seni bela diri pencak silat di Mesir. Nantikan informasinya dan salam olahraga! (arin)