KAIRO—Jum’at (21/02) Lembaga Dakwah PCINU Mesir menggelar Sarasehan Turats Ulama dan Turats Kedokteran NU di Aula KAHHA. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan literasi turats NU, memahami genealogi dan perkembangan kedokteran NU, serta menggali sejarah awal berdirinya Perhimpunan Kedokteran Nahdlatul Ulama (PKNU).
Acara dimulai dengan pembacaan Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan sambutan dari KH Faiz Husaini, Lc., MA mewakili Tanfidziyyah PCINU Mesir. Sarasehan ini menghadirkan tiga narasumber utama yang memberikan wawasan mendalam terkait tema yang diusung.
Dr. KH. Muhammad S. Niam, M.Kes., selaku Ketua PKNU, membuka sesi pertama dengan mengupas genealogi kedokteran NU di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa sejak dahulu para ulama NU telah memiliki perhatian besar terhadap ilmu medis, yang kemudian berkembang hingga membentuk PKNU sebagai wadah bagi dokter-dokter Nahdlatul Ulama dalam mengabdi kepada masyarakat.
Selanjutnya, KH Noor Shodiq Askandar, SE., MM., Wakil PWNU Jawa Timur dan perwakilan UNISMA, menyoroti peran turats ulama NU di Jawa Timur dalam membangun pendidikan dan kesehatan berbasis pesantren. Ia menegaskan bahwa warisan keilmuan ini harus terus dirawat dan dikembangkan untuk menjawab tantangan zaman.
Sarasehan ketiga disampaikan oleh KH Saiful Munir Aminullah, M.Pd.I., Mustasyar PCNU Kabupaten Malang. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara ulama, akademisi, dan praktisi medis dalam mengembangkan kedokteran berbasis nilai-nilai Islam dan kearifan pesantren.
Menutup rangkaian acara, KH Mukhlason Jalaluddin, Lc., MM., selaku Rois Syuriah PCINU Mesir, memberikan pesan kepada para mahasiswa NU di Mesir agar terus belajar dengan tekun dan tidak melupakan tanggung jawab untuk kembali ke Indonesia, mengabdikan ilmunya demi kemajuan umat dan bangsa.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama serta penyerahan cendera mata kepada para narasumber. Para peserta tampak antusias mengikuti diskusi yang berlangsung interaktif. Dengan adanya sarasehan ini, diharapkan semangat untuk menjaga dan mengembangkan turats NU, baik dalam aspek keagamaan maupun kedokteran, semakin kuat di kalangan generasi muda. (Syihabbudin Alawy)