
Rabu, 2 Mei 2018 di Gedung PBNU tingkat VIII Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan Seminar Internasional yang berjudul “Islam Nusantara untuk Perdamaian Dunia” yang dinarasumberi langsung oleh tamu agung dari Mesir, Pemimpin Tertinggi Al-Azhar Mesir, Imam Besar Syeikh Ahmed Muhammad Ath-Thayyeb dan Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. Said Aqil Siradj, MA.
Adapun agenda kedatangan Imam Besar Muslim yang didaku oleh dunia sebagai Tokoh Muslim nomor paling berpengaruh di dunia ini adalah untuk menjadi salah satu pembicara di KTT Ulama Sedunia di Bogor, dan beberapa agenda lain. Selain itu, kedatangan Grand Syeikh Al-Azhar ini merupakan lanjutan kunjungan besar beliau yang kedua kali dalam rangka mempromosikan Islam Moderat yang digaungkan selama ini oleh referensi Islam paling otoritatif di dunia, yaitu Al-Azhar Asy-Syarif.
Kedatangan Grand Syeikh Al-Azhar disambut dengan shalawat dan lagu Syubbanul Wathan. Adapun acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Indonesia dan Mesir, di antaranya: Duta Besar Mesir untuk Indonesia Amru Muawwad, Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Mohammed Al-Mahrasawy, dan tokoh-tokh lainnya. Adapun dari tokoh-tokoh Indonesia yang hadir, di antaranya: Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi, Prof. Dr. KH. Quraish Syihab, TGB Dr. KH. Zainul Majdi, dan tokoh-tokoh lain.
“Beliau menegaskan Al-Azhar itu bentengnya Islam ahlussunnah wal Jamaah, Islam yang moderat, antiradikal, antiekstrem, apalagi sampai teror. Sama dengan NU,” kata Kiai Said dalam dialog terbuka dengan Grand Syeikh Al-Azhar Syeikh Ahmad Muhammad Ahmed Ath-Thayyeb di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (2/5).
Lebih lanjut, Kiai Said mengungkapkan dalam bidang teologi juga sama, yakni menganut paham Asy’ari. “Bahkan dirinci juga dalam teologi bermazhab Abu al-Hasan al-Asy’ari. Sama dengan NU,” ujarnya. [ilm]