Numesir
  • Profil
  • Warta
  • Opini
  • Kolom
  • Internasional
  • Ubuddiyah
  • Sejarah
    • Laporan Kajian
    • Tokoh
    • Terjemah
    • Resensi
No Result
View All Result
NU Mesir
  • Profil
  • Warta
  • Opini
  • Kolom
  • Internasional
  • Ubuddiyah
  • Sejarah
    • Laporan Kajian
    • Tokoh
    • Terjemah
    • Resensi
No Result
View All Result
NU Mesir
No Result
View All Result
Home Laporan Kajian

Slogan Pembebasan Perempuan

numesir by numesir
11 September 2021
in Laporan Kajian
0
0
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Perempuan Barat ialah korban kebebasan. Moto kesetaraan yang mereka gaungkan tak lebih dari sekadar ‘kebohongan putih’. Mengapa demikian? Sebab, motif di balik ‘pembebasan’ terhenti pada tataran keuntungan. Mereka sejak awal memahami bahwa kebebasan yang dimaksud adalah bebas untuk menguasai dan memanfaatkan perempuan. Semakin bertambah usia, nyatanya kekerasan terhadap perempuan semakin meningkat seiring meredupnya harapan kebermanfaatan darinya.

Menanggapi hal ini, Syekh al-Buthi menegaskan bahwa realitas di Barat adalah satu hal, dan undang-undang kebebasan mereka adalah hal lain. Keduanya tidak pernah berjalan selaras. Undang-Undang Barat memang mendaftar poin-poin kesetaran gender yang dicita-citakan tetapi nyatanya jauh panggang daripada api. 

Model hubungan laki-laki dan perempuan di Barat setidaknya bisa dilihat melalui dua sudut pandang. Pertama, hubungan pernikahan yang telah disahkan oleh gereja. Kedua, hubungan pacaran. Syekh al-Buthi tidak dapat memastikan angka perbandingan dua model hubungan di atas mana yang lebih banyak dan sedikit. Ini pun masih memungkinkan ada model hubungan laki-laki dan perempuan di Barat di luar dua model yang disebutkan di atas. 

Richard F. Jones, seorang akademisi Amerika, menyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga merupa wabah menakutkan yang telah tersebar di masyarakat Amerika. “Setiap dua belas detik satu perempuan di Amerika telah terjangkit wabah ini. Setiap dua belas detik satu perempuan telah menerima tindak kekerasan dari pasangannya. Sebab hal itu, setiap hari kantor kita selalu ramai menerima laporan-laporan terkait kasus tersebut,” tutur Richard.

Para janda dan perawan tua di Barat menghabiskan sisa hidupnya seperti manusia yang sedang mengasingkan diri. Banyak dari mereka tinggal sendirian di rumah dan hanya ditemani anjing kecil atau tinggal di panti jompo.

Perlakuan terhadap perempuan semacam ini sangat berbeda dengan apa yang diajarkan oleh agama Islam. Ajaran Islam mengatakan bahwa semakin berusia, perempuan mesti semakin dihormati. Pemuda-pemudi biasanya merendahkan suara, menggunakan kata-kata yang lebih halus saat berbicara terhadap orang tua. Di tempat tertentu terdapat tradisi yang menempatkan seorang nenek sebagai pengambil keputusan, bukan lagi ayah. 

Agama Islam melihat perempuan sebagai sosok yang memiliki andil besar dalam membangun masyarakat. Agama Islam menegaskan bahwa perempuan berkewajiban menuntut ilmu. Mereka juga memilik hak atas akses pendidikan 

Demikianlah perbandingan antara perempuan di Barat dan bagaimana agama Islam mendudukkan mereka. Cak Sewu bertutur bahwa ada ketidakseimbangan perbandingan yang dipaparkan oleh Syekh al-Buthi. Menurutnya, perbandingan fakta perempuan di Barat mestinya dihadapkan dengan fakta perempuan Muslimah, bukan dengan syariat Islam. 

Walakhir, hak-hak perempuan selayaknya didapat berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, bukan atas dasar penguasaan, kepemilikan ataupun keingingan mengsubordinasi.

Tags: fatayatkajianpembebasanperempuan
ShareTweetSend
numesir

numesir

Akun tim redaksi numesir.net 2021-2022. Dikelola oleh Divisi Website Lembaga Media & Informasi (LMI) PCINU Mesir.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Notula Bincang Santai: Mengenal Korelasi Ilmu Qiraat dan Ilmu Lainnya

Notula Bincang Santai: Mengenal Korelasi Ilmu Qiraat dan Ilmu Lainnya

17 December 2020
Tiga Tokoh yang Membincang Kemukjizatan al-Quran

Tiga Tokoh yang Membincang Kemukjizatan al-Quran

26 February 2020
Kidung Kehidupan Ummu Kultsum

Kidung Kehidupan Ummu Kultsum

2 March 2020

Menyoal Tafwidl ala Ibnu Taimiyah

22 April 2021
Ibnu Sina dalam Politik dan Kedokteran

Ibnu Sina dalam Politik dan Kedokteran

4 March 2022
Kolaborasi PCINU Mesir dan El-Montada dalam Menyemarakkan Harlah Al-Azhar

Kolaborasi PCINU Mesir dan El-Montada dalam Menyemarakkan Harlah Al-Azhar

1 May 2022
Dualisme Hari Raya, Polemik Tahunan Tak Kunjung Padam

Dualisme Hari Raya, Polemik Tahunan Tak Kunjung Padam

29 April 2022
Adakan Lomba Badawiyah; Ajang Memperkenalkan Pelajar NU Mesir

Adakan Lomba Badawiyah; Ajang Memperkenalkan Pelajar NU Mesir

28 March 2022
Open Recruitment Fatayat Study Club 2022; Hidupkan Kajian Masisirwati

Open Recruitment Fatayat Study Club 2022; Hidupkan Kajian Masisirwati

26 March 2022
Menjaga Eksistensi NU Melalui Nahdiyin Betawi

Menjaga Eksistensi NU Melalui Nahdiyin Betawi

23 March 2022

Numesri.net putih

Tentang Kami | Kontak | Redaksi | Kirim Tulisan

Ikuti juga sosial media kami

  • Profil
  • Warta
  • Opini
  • Kolom
  • Internasional
  • Sejarah
  • Laporan Kajian
  • Tokoh
  • Ubuddiyah
  • Terjemah