Kairo, 3 Oktober 2024 – Dalam rangka membangkitkan semangat menjaga dan melestarikan Al-Qur’an, Lembaga Dakwah PCINU Mesir berkolaborasi dengan JQHNU Mesir berhasil menyelenggarakan seminar bertajuk Perkembangan dan Penyebaran Ilmu Qira’at di Nusantara. Acara ini diadakan di Aula Kyai Haji Hasyim Asy’ari, PCINU Mesir, dan menjadi platform penting untuk menggali lebih dalam mengenai sejarah, dinamika, serta tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ilmu qira’at di Nusantara.
Seminar diawali dengan pembacaan Maulid Simtud Duror. Selanjutnya, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dibacakan oleh Ustadz Fauzinil Haq, dan acara dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil yang dipimpin oleh Ustadz Jihad Muhammad Haqiqi, Lc.
Sesi berikutnya adalah sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Lembaga Dakwah PCINU Mesir, Ustadz Muhammad Syihabuddin Alawy, Lc., yang menyampaikan apresiasinya kepada jajaran pengurus JQHNU Mesir atas kontribusi mereka dalam menyemarakkan Lailatul Ijtima’. Beliau juga menyoroti penambahan sesi seminar tentang ilmu qira’at sebagai upaya untuk memperkaya kegiatan rutin tersebut.
Kemudian, H. Ali Rahman, Lc., selaku Ketua JQHNU Mesir, memberikan sambutan. Beliau mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam acara ini serta kepada hadirin yang meluangkan waktu untuk hadir.
Sambutan penutup disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah PCINU Mesir, K.H. Faiz Hussaini, Lc., M.A. Dalam pesannya, beliau memberikan motivasi kepada seluruh hadirin, terutama anggota JQHNU Mesir. K.H. Faiz Hussaini menekankan bahwa para santri tidak hanya dituntut untuk fokus mendalami ilmu agama, tetapi juga harus berperan sebagai penggerak dan organisator yang aktif di masyarakat. Beliau mencontohkan pendiri JQHNU, K.H. Wachid Hasyim, yang tidak hanya seorang ulama, tetapi juga seorang pemimpin yang berpengaruh, terutama saat menjadi ketua umum PBNU. Hal ini menunjukkan pentingnya keseimbangan antara intelektualitas dan kontribusi sosial dalam membangun umat.
Puncak acara diisi dengan seminar yang menghadirkan Ning Fathna Zakiyyatul Adzkiya, Lc., Dipl., anggota bidang qiraat PW JQHNU Jawa Tengah, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, beliau memulai dengan membahas sejarah perkembangan ilmu qiraat di Nusantara, memperkenalkan tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang ini, dan menutup dengan membahas kondisi serta tantangan yang dihadapi ilmu qiraat di Indonesia saat ini.
Ning Fathna juga menekankan pentingnya peran anggota JQHNU Mesir dalam menghidupkan dan mengembangkan forum-forum qiraat di tanah air setelah kembali ke Indonesia. Hal ini menjadi krusial mengingat jumlah praktisi qiraat yang masih sangat terbatas, sehingga diperlukan upaya kolektif untuk memperluas penyebaran ilmu qiraat dan melahirkan lebih banyak ahli di bidang ini.
Acara diakhiri dengan pembacaan doa dan ditutup dengan sesi ramah tamah, yang menjadi kesempatan untuk saling bertukar pikiran dan mempererat ukhuwah di antara warga Nahdliyin.
Reporter: Luthfi Hasan Ishaaq