KAIRO—Ahad-Senin (23-24/02) PCINU Mesir berkolaborasi dengan Komunitas Pojok Peradaban dan Rumah Arsip Naskah Nusantara (RANU) sukses menggelar Pameran Naskah Ulama NU & Nusantara di dua lokasi berbeda: Sekretariat PCINU Mesir, Darbul Ahmar, Darrasah pada hari pertama, dan Qoah Wafidin, Madinatul Bu’ust pada hari kedua. Acara ini bertujuan untuk melestarikan karya-karya ulama Nusantara yang telah bertahan selama berabad-abad, terutama yang dicetak pada abad ke-18 hingga ke-19 M.
“Kami berinisiatif mengumpulkan, mencari, serta melestarikan karya-karya ulama Nusantara, termasuk sekitar 20 naskah dari ulama NU,” ujar Ust. Miftah Wibowo, Lc., Direktur RANU.
Hari Pertama: Pameran dan Seminar Peradaban di Sekretariat PCINU Mesir
Acara dibuka dengan sambutan dari KH. Faiz Husaini, Lc., MA (Ketua Tanfidziyah PCINU Mesir), didampingi oleh KH. Ali Irham, Lc., MA (Wakil Syuriah PCINU Mesir & Pembina Umum Markaz Ushuluddin), serta Kyai Muhammad Nova Burhanuddin. Dalam sambutannya, KH. Faiz Husaini menegaskan bahwa pelestarian naskah ulama NU dan Nusantara adalah langkah penting dalam menjaga tradisi pesantren dan literasi keislaman.
Usai pembukaan, seminar peradaban digelar dengan menghadirkan Ust. Miftah Wibowo, Lc., yang membahas tema “Menelusuri Jejak Literasi Ulama Nahdlatul Ulama dan Nusantara.” Diskusi ini berlangsung selama tiga jam, diakhiri dengan tur pameran naskah bersama narasumber.
Hari Kedua: Seminar dan Pameran di Qoah Wafidin, Madinatul Bu’ust
Kegiatan hari kedua semakin semarak dengan kehadiran Dr. Abdul Muta’ali (Atdikbud KBRI Kairo), serta dua narasumber seminar peradaban, yakni Dr. Hussam Syakir (Ketua Informasi Jami’ah Al-Azhar) dan KH. Dr. A. Ginanjar Sya’ban. Dalam sambutannya, KH. Faiz Husaini menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk pelestarian literasi, tetapi juga memperkuat hubungan antara PCINU Mesir dan Al-Azhar.
Seperti hari sebelumnya, seminar diakhiri dengan tur pameran naskah dan foto bersama para peserta. Antusiasme tinggi dari mahasiswa Indonesia dan Malaysia menunjukkan besarnya perhatian terhadap peninggalan keilmuan para ulama.
Dengan adanya Pameran Naskah Ulama NU & Nusantara, diharapkan generasi muda semakin memahami pentingnya menjaga warisan intelektual ulama sebagai bagian dari identitas keislaman dan kebangsaan. (Muqoddas)